Belajar dari Nadira


"Kenapa mama ga maafin Dira?"Dira nunduk sambil mainin buku yang ujungnya sedikit robek. Aku gak marah sebetulnya, tapi memang masih cemberut. Akhirnya aku peluk Nadira, dan bilang kalo mama ga marah sayang, tapi lain kali hati-hati kalo buka halaman buku. Nadira ngangguk. sip.

Pernah juga suatu pagi, di perjalanan dari rumah menuju jalan raya, Dira bilang "Kenapa semalem mama marah?" Ah, iya... semalem aku negur Dira yang manjat-manjat lemari. Aku ngingetin kalo itu bahaya. Tapi, mungkin nada bicaraku terlalu tinggi.

Dan, yang paling nyentil itu, waktu terjadi dialog tentang Tuhan sama dia.
"Kapan kita bisa ketemu Allah ma?" Tanyanya suatu malam. Kami duduk berhadapan, dan mataya betul-betul penasaran.
"Suatu saat, tetapi Nadira harus berbuat baik. Dan taat sama perintah Allah. Baru bisa ketemu Allah" Aku mencari-cari jawaban yang tepat. Dan jawaban itu yang terlintas di benakku.
"Mama kemarin gak berbuat baik si, jadi kita ga bisa ketemu Allah" Wajahnya terlihat sedih, wajahku pasti terlihat kaget. tidak berbuat baik?
"Kemaren kan mama marahin Dira, mama ga berbuat baik" Lanjutnya, seolah mengerti kalau mamanya kebingungan.
Oh.. iya, kemaren malamnya aku juga habis menegur Nadira.

Karena seringnya Nadira mengingatkan. Aku jadi belajar untuk lebih sabar. Dan mencoba untuk bicara dengan nada yang lebih bersahabat, dan menahan marah juga.

Maafin mama ya nak. Kalo sering marah-marah.

Kepada Hari


Kepada pagi,
Aku belajar tersenyum, seperti rekah fajar yang dihiasi embun menentramkan

Kepada siang,
Aku titipkan semangatku pada bara matarimu yang menggelora

Kepada senja,
Aku pinjam kilau pesonamu, memancar keemasan, tanpa menyilaukan

Kepada malam,
Aku rebahkan penat, lalu meringkuk di sudut senyap, mengeram harap


Kepada hari,
Aku mengikuti tutur syukur yang kau lantun, pada penciptamu, penciptaku

Gara-Gara Tes Usia Mental


Kapan hari, temen di kantor bagiin link tes IQ. Dengan semangat, sambil nyambi ngerjain ini itu, diriku  ngikutin tesnya. Buat tes IQ, scornya lumayan laah. Tapi, tes EQ sama tes usia mentalnya kok menghawatirkan ya? Kemaren tes usia mentalnya di sini dan hasilnya seperti ini

Sebenernya, hasil waktu pertama tes itu malah cuma 13 tahun. Terus, tadi sebelum posting aku iseng nyoba lagi, siapa tahu hasilnya berubah. Dan Taraaa.. cuma bergeser satu angka saja. Tetep aja hasilnya masih di range "anak-anak".
Kemudian jadi ada banyak pertanyaan di kepala aku. Kayak gini bukan si yang namanya mental hectic? Terus, masalah ga si kalo usia mentalku segini-gini aja. Terus gimana supaya diriku bisa lebih dewasa? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Lalu, aku jadi memperhatikan kebiasaan-kebiasaank yang sering bikin orang geleng-geleng kepala. Apalagi di kantor. Temen-temen, adakah yang masih sering melakukan hal-hal seperti ini?
1. Mainan bola sabun sambil mandi
2. Ngomong ato nyanyi-nyanyi di gayung sambil mandi, supaya bisa denger gaungnya.
3. Lari-lari di kantor tanpa alas kaki. Pake sepatu juga sering lari-lari.
4. Ga bisa diem. Kalo lagi nunggu sambil berdiri pasti gerak-gerakin badan. bisa maju mundur, ke depan ke belakang. Pokoknya ga diem.
5. Suka mainin mulut, bikin ekspresi-ekspresi aneh.
6. Tepuk tangan setiap merasa senang, ato dapet kabar bagus. Ga lupa teriak "yeee..." ato "horeee"
7. Gampang sekali nangis.
8. Impulsif.
9. Menikmati bermain dengan anak-anak. Dan menyukai permainan anak-anak.
10. Suka sekali kalo harus naik kereta kelinci. Hahahaha
11. Sering ngomong sendiri.
12. Sering berhayal ini itu.

Menurutku, 12 kebiasaan itu wajar-wajar aja dilakukan orang dewasa. Ya, walopun ada beberapa poin yang aku ga pernah liat dilakuin ama temen-temen di kantorku si. But hey, siapa tau di luaran sana banyak kok orang umur 26 tahun dengan 12 kebiasaan itu.

Jadi, se childish itu ga si aku?


Brand New Day


Alhamdulillah, udah masuk bulan Oktober. September kemaren bener-bener penuh kejutan, dan penuh perjuangan. Banyak banget hal seru dan pengalaman baru. Bener-bener deh, September Ceria.

Bulan September diawali dengan Ulang tahun suami. Yes, Rustyku ini ulangtahun tepat di tanggal 1 September. Banyak doa untuk kamu, mas. terimakasih karena full support ke aku untuk jalanin bisnis ini. Dan selalu ngasih ijin tiap diriku mau wara wiri cari ilmu baru. Baik di internet, di rumah tetangga, ato di kantor oriflame.

Di bulan ini juga, diriku ngerasain aura yang luar biasa dari team work aku di oriflame. Big hug buat Mbak Raghiel and mbak Dyan. Diriku ngerasain heppy banget waktu keduanya lolos WP1. Lalu mereka beriringan loncat ke level 3%. Kemudian menyeretku naik juga ke level 6%. Seneng sekali kita dikasi kesempatan untuk ketemuan.

Mules rasanya, kayak mau lahiran. Di perut kayak ada banyak kupu-kupu beterbangan waktu mereka dalam waktu yang berdekatan direcognisi.

Akhir-akhir September, dibombardir member baru di jaringanku. Alhamdulillah. Satu persatu mereka memutuskan untuk bergabung. Semoga kami bisa meraih mimpi kami bersama-sama di oriflame ini.

Tak henti-hentinya aku mengucap syukur. Alhamdulillahirobbil'aalamiin. Kuatkan terus semangat kami. Masih banyak tangga yang harus kami daki.

it's a brand new day. Mengupgrade semangat. Mengupgrade ilmu. Mengupgrade usaha. Mengupgrade do'a. Dan hasilnyapun akan terupgrade dengan sendirinya.

Oktober, berbaikhatilah...

Gratitude Challenge


Pernah denger gratitude challenge?
Diriku beberapa hari ini liat status temen di facebook yang tiap hari posting 3 hal yang dia syukuri dalam 1 hari, dan di atasnya dia kasih judul “Gratitude Challenge #day..”

Dari baca statusnya aja, aku ter #plaaak.. Disadarkan. Ternyata, banyak sekali hal-hal yang wajib kita syukuri. Walau sepintas, sepertinya hanya hal-hal remeh. Tapi, seharusnya, kita tidak mengecilkan Nikmat Allah, bukan?

Karena ketergugahan yang dicampur penasaran, googlinglah aku tentang apa sih gratitude challenge itu? Kebanyakan link yang muncul, ya datengnya dari luar. Sedikit sekali yang berbahasa Indonesia.

Dan sampailah aku ke website http://www.gratitudechallenge.com/. Ini tampilan websitenya.



Tapi, berhubung bahasa Inggrisku pas-pasan. Aku gak lanjutin baca-baca blognya. Cuma, sependek kemampuan berbahasaku, diriku menyimpulan Gratitude challenge itu, tantangan untuk menuliskan hal-hal yang patut kita syukuri, lalu membagikannya kepada orang-orang supaya bisa menggugah orang-orang untuk selalu bersyukur, bahkan untuk hal kecil sekalipun.
Di website ini si, tantangannya untuk 21 hari. Soalnya, kalo ga salah aku pernah baca. Sebuah kegiatan yang kita lakukan selama 21 hari berturut-turut, meskipun pada awalnya dilakukan dengan terpaksa. Lama-lama akan menjadi sebuah kebiasaan. Ya, tantangan ini hanya sebagai awal untuk membiasakan diri kita untuk selalu bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Setelah masa ujinya lewat, tanpa sadar kita sudah menjadi pribadi yang penuh syukur.
Kemudian, diriku mendiskusikan hal ini dengan teman. Dia bilang “... baguss itu.. belajar mensyukuri apa yg ada... melatih mental keberlimpahan... dan menghilangkan mental kekurangan (scarcity mentality)..”

yess.. begitulah..
daripada mengeluuh, fokus ke hal yang belum kesampean, yg mengecewakan..
mending fokus ke hal2 baik yang kita punya.. mensyukuri

kemudian backsound mengalun di kepalaku. D'masiv nyanyi penuh penghayatan
syukuri apa yang ada... hidup adalah anugrah..

Tapi kemudian temenku melanjutkan “Sebenernya harusnya bukan begitu.. bukan dari hal-hal mengeluh.. dst.. aslinya dengan mensyukuri apa yg kita punya berarti kita sedang membesarkan wadah untuk menampung berkah lebih besar untuk masuk ke dalam kehidupan kita.. kita melatih diri dari hal-hal kecil yang dipercayakan-Nya pada kita.. nanti pasti akan datang hal-hal besar yg dipercayakan ke kita..
kalo aku memandangnya kira2 githu.. ;)
Tuhan itu adil, makanya wadah kecil dikasih kecil.. wadah besar akan dikasih besar..”

manggut2..ga bayangin yang ngomong kayak gini, tontonannya Masha & The Bear juga. Padahal aku ga kefikiran sampe ke situ.. hehehe

Nanggepin komenku tentang Masha barusan dia bilang “Anak-anak lah yg empunya kerajaan surga.. maksudnya, hati yg polos dan bersih seperti anak2... liat film marsha bisa belajar ttg hal itu.. mengingatkan lagi dan lagi.. hidup ya mestinya kayak anak2.. ;)
maklum kalo belum paham.. masih kecil soalnya... hehehe..
emang menurutmu tadinya seperti apa? ya hanya sekedar utk mengalihkan yg tadi? "daripada" itu ya?”

iya, gitu kurang lebih yang ada di kepala aku. diriku suka lupa.. kalo sebagai muslim, kita juga diajarin semakin kita bersyukur, semakin akan ditambah nikmat kita. Ada di Surat Ibrahim ayat 7 “ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Dialogpun berlanjut, temenku mengiyakan “sebenernya vibrasi dalam diri kita yg penting saat syukur itu..co, aku dulu inget temenku suka beli sepatu, pakaian, terus aku tanya koq bela beli melulu? dia bilang ini rejekinya mereka mas, ya rejekinya penjaga toko, yg bikin barang2 itu, etc..
aku dulu ga kepikiran sampe situ.. skrrg aku melatih kalo beli bensin aku bersyukur bisa memberi rejeki untuk pegawainya, bosnya.. beli makanan, bersyukur bisa ngasih rejeki buat mereka.. etc..
terutama saat mengeluarkan uang.. karena ada bagian diri yg ga rela.. padahal itu lah saatnya berbagi..
gmana dapet pencerahan hari ini? Hahaha”

Yaaa.. lumayan tercerahkan. Ngobrol sama bapak yang satu ini, materinya selalu berat. bener-bener bergizi, nutrisi buat fikiran, terkadang buat hati. Dan, saat aku sampai pada curhat tentang beberapa bagian hidupku yang kacau, dengan kegagalan di sana dan di sini, dirikupun dapet petuah.
“biasanya kekuatan kehendaknya masih kurang aja.. kalo kuat, apa aja bisa kamu lakuin.. prinsipnya kalo orang lain bisa kenapa kamu tidak?
emang ga mudah, karena banyak tantangan di sekitar kita.. terutama yg level pemahamannya masih kurang.. para penilai.. para pelemah..
poinnya, kita yg nentuin nasib kita sendiri.. tergantung kekuatan kehendak kitanya aja koq.. “

Hmmm... topik diskusi yang lumayan juga ternyata. Di akhir sesi, diriku sampe menghela nafas panjang. Berasa capek. Dan, butuh 2 coki-coki untuk sedikit menghilangkan mumet yang jadi efek samping perbincangan ini. Hohoho

So, mari kita mulai tantangannya hari ini.

ke pengadilan #lagi


Kemaren, ikut sama para petugas banding ke pengadilan pajak. Abisnya bosen, dari hari ke hari cuma berkutat sama map kuning di pojokan ruangan. Tertimbun berkas sendirian.
Makanya, pas pak Hasyim -kasiku yang seneng banget bagi aku makanan- bilang kalo hari ini jadwalnya sedikit. Diriku langsung aja bilang "Aku ikutt..".
Eh, diajakinnya dari kemarennya lagi deng. Tapi berhubung pak kabid ga ngasih restu, ya diriku manut tunggu kesempatan lain. Dan, ternyata kesempatan itu datang hari Kamis kemaren.. Yippiiieeee...
Kenapa diriku ngebet banget pengen ke pengadilan? Sebenernya si gegara kecanduan novelnya John Grisham kayaknya. Ngebayanginnya di pengadilan bakal adu argumen antara Wajib Pajak ama petugas banding. Sebenernya, pengennya si ke pengadilan umum.. Tapii.. Harus nyari kasus yang bagus. Mana seru nonton sidang perceraian orang.. Hoho
Eh eh eh... Petugas banding kan dulu dibikinin setelan jas gitu ya buat sidang. Tapi kemaren aku lihat yang pake cuma satu orang. Terus diriku iseng nanya sama mas-mas PK Banding. "Kenapa ga pake setelan yang dari kantor?"
Mas Syaiful bilang. Entar dikiranya kita ga ganti baju. Orang lawan sidangnya itu lagi itu lagi..
Ehehehe.. Bener juga ya.. Mestinya ada banyak setelannya.. Buat hari Senen, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat.. Biar ga bosen liatnya.
Etapi, seriusan.. Kalo udah pada pake setelan.. Keren-keren tu petugas banding.. Hohoho
Daaan..Duduk manislah diriku di kursi penonton. Sambil sok-sokan bawa catata. Ternyata, jalannya sidang ga seseru yang diriku bayangkan. WP ato kuasa hukumnya duduk anteng. Petugas banding juga ga kalah manisnya.. Ga ada cerita mereka mondar mandir di ruang sidang, sambil nunjuk-nunjuk lawannya yang ketauan salah.. Hahaha.. Imajinasiku terlampau liar rupanya.
Alhasil, mengikuti 4 Sidang ajah diriku udah terkantuk-kantuk. Cocok ni sidang jadi lullaby..
Terus, diriku mikir. Ngapain petugas aidang malu kalo setelannya itu-itu aja. Lha wong hakimnya aja jubahnya ga ganti-ganti.
Daaan.. Diriku penasaran aja, dibalik toga hakim. Mereka pake baju apa ya? Kan kalopun dia pake kaos oblong, gak keliatan..
Yak.. Walopun sidangnya tidak seseru yang ada di fikiranku. Tapi lumayan lah buat refreshing. Paling tidak diriku kembali disadarkan. Kalo dunia ga sesempit kubikel sekre PKB.
Pulang dari sidang, ditraktir makan siang. Terus numpang bobo sepanjang perjalanan balik ke kantor. Walopun pas bangun, harus mengahadapi kenyataan. Berkas di mejaku tambah menumpuk.. Semakin tenggelam saja aku
Abis gitu, ada yang wassap "aku duluan yaa.." plus emoji melet. Iseng banget ngeledekin.. Huhuhu
Ffuuhh.. Di belahan dunia lain ada yang pulang jam setengah dua siang. Ga pake potong TKPKN. Sementara diriku berjibaku sama berkas..
Iri? Nggak lah.. Nggak salah lagi maksudnya.. Hahahaha
Bravo tim PK Banding.. Two thumbs up

Salju


Akhirnya kesadaran itu kembali padaku. Perlahan, pemahaman itu sampai ke pemikiranku. Sekeras apapun aku menangis, tak akan mengubah apapun. Jadi, tak ada gunanya lagi aku meratap di tempat ini. Aku masih harus melanjutkan hidupku.


Satu jam yang lalu, sahabat-sahabatku beranjak pulang. Tak ada keluarga yang datang. Membuatku betul-betul sendiri. Aku tidak perlu kata-kata penghiburan. Hanya waktu, serta kesempatan untuk merenung. Itu saja yang aku butuhkan.

Lukisan di dinding kamar, foto-foto di atas bufet, di meja rias, menggantung di figura, juga di dompet. Menyeretku lagi pada kekalutan yang terjadi beberapa jam yang lalu. Kekalutan yang menjebloskanku pada kesunyian ini.

"Adik kuat bang" Ia menggenggam tanganku erat. Aku hanya tersenyum menyemangati. Mengusap bulir-bulir keringat di kening, di pipi, di dahi, di leher.. ah, begitu banyak ia berkeringat.

"EEERRRrrgggghhh" Erangan panjang ke sekian dari mulutnya. Tapi kali ini lebih lemah. Aku mengecup keningnya.

Lalu tiba-tiba keributan di ruang bersalin itu membingungkanku. Suster berteriak-teriak tentang tekanan darah, placenta, darah, dan istilah-istilah yang asing di telinga. Lalu mereka sibuk berlalu lalang. Menyerukan ini itu. Dokter memberi instruksi. Sementara genggamannya semakin lemah. Hingga ia terkulai di bahuku. Lemas.

Kepanikan itu berlanjut sampai ke ruang operasi. Tempat yang tak bisa aku masuki. Hanya tandatanganku di selembar kertas yang menemani istriku. Aku tak mendapat izin.

Sahabat-sahabat berdatangan. Menguatkan. Tapi di negeri yang jauh dari rumah, aku tak bisa mengharap pelukan keluarga terdekat. Hanya suara-suara mereka bergantian memberi semangat.

Tapi, sekeras apapun kami berdoa. Tetap tak bisa memanggil tangis bayi dari ruangan bercat putih itu. Dua jam, dokter keluar dengan muka kuyu. Begitupun aku. Tapi kabar yang dibawanya membuatku mati rasa.

Tak ada yang bisa diselamatkan. Istriku, dan bayi kami. Beruntung aku masih bisa berdiri tegak. Hingga berjam-jam kemudian. Tanpa tangis. Sibuk mengurus ini itu. Dan menggendong bayiku untuk pertama dan terakhir. Mengantarkannya hingga ke liang lahat.

"Abang kuat, dik" Aku menggenggam album foto terakhir kami. Aku yang mengelus perut besarnya.

Ah, musim dingin ini akan membuatku lebih gigil dari tahun-tahun sebelumnya. Semoga salju tak membuat istri dan anakku membeku.

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku



Mimpi...


Mimpi, adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya

Nidji-Laskar Pelangi

Review Novel "Bumi" - Tere Liye





Penulis : Tere Liye

Desain Sampul :eMTe

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Cetakan :1, Januari 2014

ISBN : 978-602-03-0112-9
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan eperti kalian, adik-adik kalian,tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si putih dan si hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku Raib. Dan aku bias menghilang.

***

FFFiiiiuuhhh… baca novel Bumi ini aku serasa ikut bersama Raib dan kawan-kawan ke Dunia Klan Bulan. Biasanya, emosiku yang teraduk-aduk kalo baca novelnya Tere Liye. Kali ini, adrenalinku yang terpacu.

Berasa diingetin sama novelnya Michael Scott, The Secret Of The Immortal Nicholas Flamel. Ada sedikit kemiripan cerita dengan novel fantasinya Tere Liye ini. Tokohnya sama-sama remaja berkekuatan ajaib. Berkelana ke dunia lain (bukan dunia hantu ya…). Dan upaya menguasai dunia.

Raib, tokoh utama dalam novel ini, bisa menghilang. Awalnya dia menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja seperti remaja kebanyakan, dan kekuatannya itu hanya menjadi rahasianya sendiri.
Sampai suatu hari, serenteten kejadian membuatnya menyadari kalau kemampuannya untuk menghilang bukanlah satu-satunya keajaiban dalam dirinya. Dan siapa sangka, teman terbaiknya di sekolah,Seli juga mempunyai kekuatan tak kalah hebatnya. Kemudian Raib, Seli, dan satu lagi teman sekolahnya Ali tersesat ke Dunia Klan bulan, lewat buku PRnya Raib.

Di sini, mereka bertiga mendapat penjelasan tentang asal kekuatan Raib dan Seli. Serta dihadapkan pada kenyataan bahwa Raib dan Seli bukanlah  manusia Bumi. Melainkan Klan Bulan dan Matahari. Mereka juga dihadapkan dengan pertarungan melawan Pasukan Bayangan, dan melakukan misi penyelamatan miss. Selena, guru matematika mereka yang juga ternyata Klan Bulan.
Seperti biasa, pilihan bahasa TereLiye selalu mudah dipahami. Enak dibaca, mengalir begitu saja. Banyak cerita di dalamnya yang bikin aku senyum-senyum, terharu, ditambah deg-degan dan tegang. Sampe-sampe tanpa sadar aku tahan nafas saking terbawa suasana.

Ini novel fantasi pertama dari penulis Indonesia yang aku baca. Dan kereeeen banget. Penokohannya simple banget. Kalo biasanya kita bingung sama kebanyakan orang yang hilir mudik di ceritanya, Novel Bumi nggak. Sama seperti novel-novel Tere Liye lainnya. Cerita ini diisi oleh tokoh-tokoh yang memang menguatkan cerita. Ga banyak figuran. Kalo disuruh sebutin satu-satu, aku juga masih bisa inget siapa-siapanya aja.
Ada Raib, Seli, Ali. Mama dan Papa Raib. Miss Selena/miss keriting. Mr. Theo. Abang tukang bakso dan abang tukang siomay (yang ini figuran.. heheeh). Itu yang ada di bumi. Terus, di Dunia Klan Bulan, bakal ketemu sama Ilo,Vey, Ou dan Av. Ada Tog juga si panglima Timur pasukan bayangan. Di akhir cerita, kita ketemu sama Stad si panglima barat. Tapi ada juga tokoh yang ngikutin Ra dari bumi sampe ke dunia bayangan. Namanya Tamus.

Yang aku sukai juga dari novel ini, Tere Liye menunjukkan perilaku ideal remaja. Di sini, secara halus disampaikan kalo remaja tu ya nurut dan hormat samaorangtua. Tugas utamanya ya belajar, menjalin persahabatan yang baik. Bandingkan sama novel-novel bergenre remaja lainnya yang isinya udah cinta-cintaan dan perbullyan.
Sekali lagi, secara keseluruhan novel ini keren. Walaupun… walaupun apa ya? –sampe mikir agak lama nunggu ketemu ide kekurangan novel- kayaknya tanpa walaupun, tanpa tapi. Yess.. novel ini recommended sekali.

Ada quote yang aku suka “Sumber kekuatan terbaik bagi manusia adalah yang sering kalian sebut dengan tekad, kehendak” Kata-katanya Tamus di halaman 136-137. Yep, bener banget. Makanya, kalo mau raih sesuatu itu, harus dikuatin tekadnya dulu.
Pokoknya, kalian harus baca deh.

Eh, ada satu hal yang masih belum terkuak di novel ini. Saat semua barang yang dihilangkan oleh Ra di bumi ternyata pada akhirnya ketahuan di mana rimbanya.. ada satu yang gak ketauan.. yaitu “jerawat”. Iya,aku penasaran itu jerawatnya Ra nyasar di mana. Hehehehe
Yak.. setelah ini harus sabar menanti kelanjutannya.. soalnya Bumi adalah novel Serial. Buku keduanya Bulan, akan menjadi hal yang aku tunggu-tunggu (lagi-lagi berasa nunggu lanjutannya serial the secret of The Immortal Nicholas Flamel). Bikin penasaran aja ni Tere Liye.

Pengumuman Pemenang Giveaway Kitab Riyadhus Salihin


Bismillah, sudah sebulan sejak aku lemparin Giveaway ini ke twitter dan fb.. tapi ternyata peminatnya hanya sedikit, yang ikut partisipasi hanya 3 orang aja. Tapi gak apa-apa, Alhamdulillah nyeleksinya ga terlalu pusing. Tapi tetep aja bingung, soalnya tiga-tiganya keren si..

Dan, setelah berkontemplasi.. aku memutuskan, kitab ini akan diserahkan kepada... Eko Alperio..

selamat ya.. Silahkan kirim data Nama, dan Alamat Pengiriman ke imel aku nuri.feriska@gmail.com.Subject imel, Riyadhus Shalihin.

Nantikan bagi-bagi buku edisi selanjutnya ya. InsyaAllah masih ada beberapa buku yang masih ingin dibagi..

Terimakasih buat Isna dan Rusumu Siami karena sudah ikut berpartisipasi.. 

Buanglah Takut Pada Tempatnya


Kalian takut sama sesuatu, seseorang, atau seseekor (apapula ini seseekor)? Maksudnya, takut sesuatu kan takut sama benda. Takut seseorang ya takut sama orang, takut seseekor maksudnya takut ama binatang -iya, iya, diriku agak maksa emang ngepasin imbuhan se tadi-.
Kalo Doraemon takut ama tikus..Aku sih, banyak. Takut kecoak, takut anjing, takut tikus, takut kucing, takut bokek -halah-.
Tapi, kadang kita sadar ga si kalo ketakutan-ketakutan itu kita bikin-bikin sendiri?
Aku misalnya, aku tuh takut banget sama kecoak. Pasalnya apa? Karena aku aja yang mikirnya kejauhan. Suka geer tiap kali lihat serangga yang tidak bersalah itu, terus seenaknya mikir "Ni kecoak pasti mau nemplok ke aku kan? Terus badannya yang kotor itu pasti nempelin penyakit ke badan aku. Terus, nanti bisa-bisa aku sakit."
Padahal, itu kecoak cuma nongkrong-nongkrong aja. Ga ada niat godain aku. Tapi, karena diriku memancarkan sinyal  'kamu pasti mau gangguin aku kan'? Law of attraction pun mengejawantah -apaan sih?!-. Si kecoak nangkep sinyalku. Dan, makhluk itu meresponnya dengan mengiyakan fikiranku.
Terbanglah itu si binatang kecil, coklat, nan bau ke badan aku. Lalu diriku tereak sekuat tenaga. Badanku menggelinjang-gelinjang gak jelas, berharap si kecoak bisa lepas dari badan aku dengan sendirinya. Dan dasar sial. Berkali-kali, hal itu kejadian sama diri aku.
Kemudian, karena aku mau pasang image emak jagoan. Ga mau dong  aku keliatan takut kecoak di mata Nadira. Makanya, aku berkali-kali bilang sama Nadira "Ga usah takut ama kecoak. Kecoaknya yang takut ama kita" lebih ke menyugesti diri sendiri jadinya.. Tapi, IT WORKS..
Setelah sering ngomong gitu ke Dira. Tiap kali ada kecoak, aku belajar cuek. Seterah lu dah Coak, mu nongkrong kek, mau nangkring kek. Gua ga peduli. -pasang tampang blagu-. Eh, si kecoak yang biasanya pasang kuda-kuda waspada buat nyerang aku, malah balik kanan putar badan terus menjauh dari diriku. Yess.. Pekikku penuh kemenangan. Ga perlu dipukul, kecoaknya menjauh sendiri. Soalnya diriku udah pasang sinyal masing-masing aja deh ya Coak. Dan kecoakpun berlalu.
Dan tau gak para pembaca yang budiman -budiwoman kalo yang cewek-. Kadang kita takut bukan cuma sama hal yang kasat mata kayak kecoak aja lo. Kita itu sering takut sama sesuatu yang ga berbentuk -bukan hantu lo-. Salah satunya, kita takut gagal.
Yap, betuul..  Kita takut sama sesuatu yang kita ciptakan sendiri. Padahal.. Kalo kita berusaha, si gagal ini mungkin balik kanan putar badan terus menjauh dari kita. Macam si Coak tadi.
Dulu sekali, pas aku baru gabung di oriflame. Belum apa-apa aku udah bilang. "Susah ah. Tar gagal lagi ah. Ga bakal laku ah. Ga mungkin berhasil lah" Karena fikiran-fikiran negatif ini yang aku pancarin terus-terusan di kepala aku, maka sekali lagi law of attraction beraksi. Sinyal negatif ku memanggil semua Hal buruk itu untuk datang.
Coba kalo aku mikirnya. Pasti bisa. Pasti berhasil. Pasti laku. Pasti diamond. Fikiran positif ini pasti menemukan pasangannya. Hal-hal baik pula yang akan dateng ke kita.
Hmmm..  sekarang.. Diriku lagi belajar menghadapi ketakutan dari yang gak kasatmata itu.
Diriku mulai Menanamkan di kepala aku. Kalo gagal itu jauuh dari diri aku. Kalo aku pasti berhasil. Kalo aku pasti bisa. Lalu, keberhasilan itu akan menemukan jalannya. Selama aku yakin bisa.
Jadi, mari kita buang takut pada tempatnya.


lembur?? OK, Fine !! #ngomong ama tembok


Kalo bukan bulan puasa, jam segini masih di kantor itu wajar. Karena berarti cuma kelebihan 17 menit dari jam kerja. Tapi, karena ini Ramadhan, dan jam pulang kantor itu pukul 16.00, aku jadi overtime 1 jam 17 menit.(ternyata, lemburnya jadi 2 jam.. Jam 18.00 baru siap-siap) pulang.

Mungkin orang ngecap aku tukang ngeluh. OK, fine.. silahkan saja nilai sesuka anda. But hey, coba deh ada di posisiku barang seminggu aja. Yo'd understand. i promise.

Ga tau deh.. apa gara-gara unstable hormon, maklum lagi siklus bulanan. Bawaannya pengen mewek aja di ruangan.

Udahlah, ga usah ngatain cengeng.. Ga dikatain juga aku udah tau kok kalo aku cengeng. Ga perlu dipertegas.

I just need every body know.. Aku ga hanya butuh teman buat berbagi pekerjaan.. tapi aku butuh seseorang buat berbagi tanggung jawab.

Thats it.
 

Our Homemade Play Dough


Hari Minggu, aku ada janji sama mbak Rina. Mau ambil tester parfumnya oriflame. Dira mau ikut, tapi mama harus buatin Dira Play Dough dulu. Sebelumnya, udah buat home made play dough ini. Tapi, warnanya udah kecampur-campur. Jadi coklat semua. Dira mau yang baru, yang warna-warni. Cara membuatnya, aku contek dari blognya mbak kei. Hasilnya bagus lo, teksturnya pas, dan awet. Asal nyimpennya di wadah tertutup.

Mau tau gimana cara buatnya? Yuk, ikutin step by stepnya

Siapin bahannya dulu ya

tepung terigu
garam halus
minyak goreng
cream of tartar
air mendidih
pewarna makanan
Nah, ini dia cara buatnya





1. takar tepung terigu sebanyak 2 cups diriku pake gelas mag-magnya Dira waktu kecil dulu, lalu dimasukkan dalam wadah untuk membuat adonan. 

2. kemudian takar garam halus ½ cup, lalu dicampur dengan tepung. 

3. Setelah itu, masukkan 2 sendok teh minyak goreng, supaya play dough ga lengket di tangan dan lebih kinclong.

4. lalu tambahkan cream of tartar, 2 sendok teh juga. cream of tartar ini fungsi nya untuk membuat play dough jadi lentur. biar ga gampang patah kalau dibentuk-bentuk.

5. selanjutnya, Campur rata semua bahan


6. setelah rata, diriku tuangkan air mendidih sebanyak 1 cup. lalu adonan mulai diaduk-aduk lagi sampai rata. Nadiranya menjauh pas step ini. Takut kecipratan air panas

7. saat sudah agak dingin, uleni pakai tangan sampai benar-benar tercampur semua.
8. Tada.. adonan siaap diwarnai

8. Berhubung di rumah cuma punya 4 pewarna, adonannya dibagi menjadi 4. Kalo punya lebih banyak, bagi sesuai kebutuhan ya!


9. Bagian ini agak pegel, soalnya harus menguleni agar pewarna tercampur rata

10. Voila dough sudah jadi. diriku bikin 4 warna: hijau, kuning, ungu dan pink. 

Play dough siap dimainkan. Cuma 10 langkah aja. Gampang kook. Lebih hemat juga, dibanding harus beli yang udah jadi dari toko. Lagian, ini dibuat dari bahan-bahan yang ama. 

Favoritnya Dira, ice cream play dough.. Dira juga seneng nonton viedonya play dough yang bikin-bikin ice cream.. mmm.. yummyy




Dira juga suka bikin Spaghety. Kebetulan, udah pernah beli cetakan mie waktu ulangtaunnya Dira yang ke3.. Tambah seneng deh mainnya..



Yak... itu dia cara buat playdough rumahan. Praktis, hemat, dan aman. Selamat mencoba !

Harap..



Kala senyap
Kurapalkan doa-doa tak bersayap
PadaNya, tujuan segala harap
Tanpa tatap

 
Dan ragupun lindap
Menguar, mengabur dalam gelap
Dalam genggamku segala harap
Tanpa ratap


Ini Cerita Tentang Pintu...


Waktu itu pernah, aku lagi buru-buru ngejar absen. Lantai 1 udah sepi, orang-orang dah pada masuk mungkin. Kalo gak salah, jamku udah nunjukin 07.28 waktu itu. Dua menit tersisa untuk setor jari di mesin finger print. Itu harus dikurangi waktu tempuh dari lantai 1 sampe lantai 6. Makanya, aku ga sabar banget nunggu pintu lift kebuka, dan nganterin aku naik ke lantai atas.

Di lift pojokan, aku diem aja nunggu pintu yang belom kebuka juga. Ada kali beberapa detik. Sambil ga sabar nengokin jam berkali-kali. Karena liat angka di lift masih aja mentok di lantai 3, aku mundur beberapa langkah.

Ternyata, lift di sisi lain udah stand by di lantai 1. Mungkin dari tadi udah kebuka, hanya saja aku terlalu sibuk fokus ama lift yang di pojokan. Buru2 deh aku tekan tombol naik. Pintu terbuka. Ga lama, aku bisa sampai di lantai 6 dengan selamat. Lalu, setor jari pukul 07.30 lewat beberapa detik. Masih belum terhitung telat.

Terus, aku mikir. Selama ini kita juga sering gitu ya. Mendemmm aja di satu pintu yang tertutup. Padahal ada pintu lain yang terbuka.

Sering banget kan kita ngoyo aja nungguin bonus dari kantor yang gak pernah muncul. Berharap kenaikan tunjangan yang ga pernah dateng. Hanya fokus di satu titik. kantor. Sementara kebutuhan terus aja naik, terus aja ngejar. Padahal, kalo kita mau mundur beberapa langkah, memperluas sudut pandang kita. Ada pintu lain lo yang terbuka, hanya kitanya saja yang tak sadar.

Ada banyak pintu rejeki, kitanya aja yang ga ngeh. So, penghasilan ga melulu dari kantor. Kalo aku si, milih pintu oriflame yang terbuka lebar buat aku. Kalo anda?

Ayo, siapa yang mau masuk? Mari, lewat pintu yang terbuka








Give Away Kitab Riyadhus Shalihin


Temen-temen, aku dapet Kitab ini sekitar dua tahun lalu. Hadiah dari Lembaga Zakat di Surabaya. Nah, sudah lama sekali ada di tangan aku, tapi baru dibaca beberapa halaman saja.

Aku fikir, daripada mubazir di mejaku. Aku mau kasih ke temen-temen yang betul-betul berminat. Dan akan bersungguh-sungguh baca dan mengamalkan isinya. Siapa tahu aku kebagian pahalanya. Aaamiin..

Nah, caranya mudah banget. Silahkan disimak !
1. Ceritakan pengalaman seru temen-temen di bulan Ramadhan, yang sulit dilupakan
2. Seberapa ingin temen-temen mendapatkan kitab ini
3. Follow blogku dan twitterku @nuri_feriska. Siapa tau nanti aku bagi-bagi buku lagi
4. Add me on fb Nuri Feriska Hartanto
5. Temen-temen beralamat di Indonesia
6. jangan lupa cantumkan nama, kota asal, nama akun fb dan atau nama akun twitternya ya

Thats it. Itu aja syaratnya. Mudah kan?

Jawaban akan dipilih yang paling menarik. Jawaban ditunggu sampe tanggal 16 Agustus 2014, dan diumumkan insyaAllah di tanggal 18 Agustus 2014.

Selamat menjawab

ini penampakan bukunya. Hardcover dan masih muluus...




tes









Oriflame Cosmetics
    Oriflame Cosmetics


Ada banyak promo nih, di Bulan Juli.. yuk, mari dilihat-lihat katalognya..

My Little Drama Queen vs Tender Care Ajaib

Nadira itu, ekspresif sekali. Kalau marah, berang banget. galak. Kalo ga suka, jutek sekali. judes. Kalo seneng, manis sekali. Gemesin. Kalo sedih, pilu sekali. ngikut sedih jadinya. Dan kalo lagi kangen, dia pasti meluk kenceng, sambil bilang.. "sayaaaaaang. banget sama mama" melting deh mamanya.

Dira itu  perhatian. Ga mau mamanya sakit. Kalo misalnya aku cuma gatel karena digigit nyamuk aja, Dira pasti nasehatin.
"mama, jangan digaruk! nanti malah sakit" Katanya sambil ngusap-ngusap yang gatel.
"Jangan dipegang-pegang! nanti tambah sakit" Itu waktu aku nunjukin luka sayatan, oleh-oleh dari kantor. Luka kecil si.. Tapi Dira ga tega liat luka begitu.

Tapi, yang lucu itu waktu Dira lihat tumitku.
"Mama, kaki mama kenapa? sakit ya ma?" Matanya Dira udah berkaca-kaca kayak mau nangis gitu. Mungkin dikiranya sakit mamanya ini udah parah sekali.
"Jangan dipeganing ma, nanti mama sakit" Lanjutnya waktu liat aku ngelus-elus tumitku.
"Nanti juga sembuh ya mama ya" Ga tahan lihat mukanya Dira yang sendu. Kayak ikut ngerasain sakit
Padahal, mamanya lo ga sakit apa-apa. Tumitku cuma pecah-pecah. Hahahaha.. alias rorombeheun..

Ga OK banget deh ni kaki. Bentuknya kayak parutan. Mungkin Dira kira, nih luka-luka dari mana kok banyak banget sayatan di kaki mamanya.. hihihihi..

Akhirnya, sekarang jadi rajin deh oles-oles tender care di tumit yang alaihim itu. Alhamdulillah, udah mulai sedikit baikan. Keliatan deh bedanya. Paling nggak, udah ga nyangkut-nyangkut lagi di selimut. Hihihihi..

Dira juga udah ga pernah memperhatikan (yang dikiranya) luka di kaki itu.. Ga banget deh punya kaki pecah-pecah begitu.. Efek kulit ga cocok ama udara keringnya surabaya kali ya. Maklum.. diriku kan aslinya makhluk pegunungan yang dinginnya ampun-ampunan.

btw..
Tender care apa sih? Itu loo... produknya oriflame.. Krim ajaib yang multi fungsi. Jago banget dah kalo masalah kering mengering. Pasti bisa lembab lagi.. Buat bibir pecah-pecah juga ampuh. Buat siku ama lutut yang kadang bersisik apa lagi..

So, borong tender carenya yuk. Bulan ini lagi diskon nih!!

mampir sini juga yuk
www.nuriska.com

I'm a HOT secretary. Yes i am


Apa coba yang terlintas di kepala orang kalo denger kata "sekretaris"? Mungkin orang kebanyakan mikir seksi, cantik, tinggi semampai. Padahal, ga semua sekre sesuai steriotip itu lo. Ada juga sekre yang gagah. Soalnya kebetulan sekrenya cowok.

Tapi, di bidang PKB biarpun sekrenya cewek tetep aja ga sesuai ama steriotip itu. Cantik? Ah, gak juga. Biasa ajah. Seksi? Apa lagih. Ngga banget. Tinggi semampai? Aah, i wish. Tapi sayangnya, lagi-lagi nggak.
Iya, iya.. Sekrenya bidang PKB ngga ketiga-tiganya. Orangnya petakilan, biasa lari-lari di ruangan. Kadang berkeliaran ga pake alas kaki. Dan hobi ngemil coki-coki.
Nah, betul. Sekre itu emang diriku. Hahahaha..

Tapi, jangan salah. Biarpun begituh, i'm a HOT secretary. Ooh.. Yes i am. Believe me. It's true. Really true.
Jadi gini temen-temen. Berhubung aku ini sekre yang merangkap ini itu. Dari mule operator telepon, kurir surat, petugas administrasi, sampe kuli angkut berkas. Jadi, kalo pulang kerja tuh badan pegel-pegel semua.
Lalu, curhatlah aku sama Nadira. Dan, peri kecilku itu ngasih aku solusi hebat. Aku ga suka ke tukang pijet, jadi ide Nadira ini brilian sekali. Bisa bikin pegelku sedikit berkurang.
Nadira ngasih aku sesuatu. Terus, tanpa fikir panjqng aku pasang benda itu di sekitar punggung, dan bahuku.
Ya, dua lembar KOYO CABE sukses bertengger manis di area yang kaku ga ketulungan itu.
So, i'm really HOT. Dalam artian sebenernya. Lama-lama, efeknya kerasa banget. Panas, sodara-sodara.
Semoga punggungku ga gosong. Aamiin..

Mati suri


Berapa lama blog ini mati suri? pingsan sih lebih tepatnya. Maklum, yang punya blog diserbu kerjaan yang ga ada abisnya. Mana temen-temen magang pada prajab. Jadi kehilangan banyak tenaga deh.
Akhir Bulan Mei kemarin aku sama Dira pulang ke Sukabumi. Menyenangkan sekali lihat Dira begitu antusias main sama kakak sepupunya, Kenzi. Ke mana-mana, maunya sama kak Kenzi. Kebiasaan-kebiasaan kak Kenzi pun ikut ditiru sama Dira.

Kemarin itu, jadi perjalanan panjang pertama Dira naik kereta api. kalo cuma komuter aja si Dira pernah. Tapki kalo kereta Surabaya Bandung, ini kali pertama. Untuk ukuran balita, Dira ga rewel sama sekali. nurut, pinter, hebat pokoknya.

Tapi, seminggu rasanya kurang ajah. pengennya nambah waktu liburannya.

Sekarang, lagi males nulis. Banyak banget kerjaan di meja.

Ada banyak rencana-rencana padahal.. tapi, nanti saja deh nulisinnya..

Sabtu Minggu...


Rasa-rasanya kepengen banget ganti hari-hari yang lain dengan Sabtu dan Minggu. Senin sampe Jumat di Skip aja. Eh, Jumat gpp deng.. ga ikut diskip juga gpp.

Sabtu Minggu itu pasti seru. Soalnya, mama, papa, sama Dira bisa ketemu bertiga. Iya, cuma Sabtu dan Minggu -dari Jumat malem deng, kan Jumat malem papa udah pulang-. Begini ini kalo LDRan, Papa di Tuban, mama sama Dira di Sidoarjo. Gak bisa ketemu tiap hari.

Kemaren itu, lucu aja liat Dira dan papanya akuuur banget. Walopun kalo udah urusan permandian, bisa menimbulkan percik eyel-eyelan.. hehehe

Papa : Dira, ayo cepet mandi
Dira : Papa juga belom mandi...
Aku : -menatap tajam papa, sambil nahan ketawa- xixixixi
 itu dialog Sabtu sore

Lalu, Minggu malemnya
Dira : Papa bau acem, belom mandi
Papa : Papa udah mandi
Dira : Papa boongin Dira ajah, papa kan ga mandi
Papa : Mandi kok, waktu Dira bobo papa mandinya
mama si cuma bisa ketawa aja dapet cerita ini dari Papa. Soalnya ini obrolan antara ayah dan anak ajah, mama ga diajak serta

Dira juga suka nyeletuk-nyeletuk lucu. Tadi malem itu Dira lagi main game di hp papa. Belajar nulis huruf gitu
Mama : itu huruf apa nak?
Dira : Dira juga tau, ini huruf F
wadduuh.. iya iya nak, Dira sudah tau. mama kan cuma tanya.

terus, pas lagi gambar...
Mama : Dira Pinter ya, gambarnya bagus
Dira : Dira emang pinter -dengan nada emang selama ini mama ga tau kalo dira Pinter?-
bakat narsis entah menular dari siapa (ngumpetin idung takut ada yang nunjuk)

Tapi, dira itu sering kebolak balik kalo ngomong. terutama kata yang terdiri dari 3 suku kata
ini dialog di toko kue langganan. Pagi hari sebelum mama berangkat kerja
Mama : Dira mau beli kue aja?
Dira : ini kue apa ma? -sambil nunjuk risoles-
mama : ooh.. itu risoles nak
Dira : Dira kira itu lumpai
mama : lumpia
Dira : iya itu ma.. hehehe

Dira : Ma, krayon Dira mana?
mama : kan di tempat pensil yang
Dira : Bukan yang ini, yang gak ada sepatiknya ma
-maksudnya, yang gak ada plastiknya-

Mama : Dira pinter
Dira : Mama pinter
Mama : Dira Cantik
Dira : Mama Cantik
Mama : Dira Lucu
Dira : Mama lucu
Mama : Dira solihat
Dira : Mama Sohilat
Mama : lhhoo.. kok sohilat. Solihat nak
Dira : sohilat?
Mama : So
Dira : So
Mama : LI
Dira : Li
Mama : Hat
Dira : Hat
Mama : Solihat
Dira : So.. hilat.
Mama : Lhoo.. kok sohilat lagi
Dira : Iya itu pokoknya ma...

Kemaren, ada kejadian lucu. Dira lag asik mainin hp, duduk nyender sebelahku. Papa di ujung ranjang sisi yang lain. Kita lagi ngobrol, lupa lagi ngobrolin apa, terus aku inget kalo punya coklat. Tapi kan Dira belom boleh makan coklat, Takut batuk (walo pada akhirnya, coklatnya tetep dikasiin ke Dira, dan Alhamdulillah ga bikin Dira batuk).
Mama sama papa ngobrol pake gerak bibir aja
Mama : Mama punya coklat (cuma mangap-mangap aja, ga ada suara yang keluar)
Papa : Mana (mangap lebih lebar)
Mama : Dira kan ga boleh makan coklat (tempo diperlambat, biar papa ngerti)
Papa : Manggut-manggut, paham..
tiba tiba dira naro tangannya di samping mulut, kayak corong. Terus mangap-mangap ke papanya. Persis niruin mama yang ngobrol pake bahasa bibir tadi.
Kontan aja mama sama papa ketawa. ternyata, diem-diem dira merhatiin mama dan papanya. 

malam-malamku


"malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau di sini
Tuk sekedar menemani tuk melintasi wangi
Yang slalu tersaji di satu sisi hati"

Setiap malam adalah istimewa
Karena ada Nadira.
Walopun setiap kerja, rasanya capek banget.
Capek abis angkat-angkat berkas
Capek abis naik turun tangga (sambil bawa berkas)
Capek abis lari-lari di ruangan (nyebar berkas)
Capek abis nyetempel2 (setumpuk berkas)
Capek ngeliat berkas
Ditambah perjalanan yang kadang macet, kadang diwarnain angkot ngetem

Tapi sampe di rumah...

Seneng dibukain pintu sama dira sambil dira yang buru2 ngambil tasku, sambil tereak-tereak ga sabar "Ada sesuatu ga ma? Ada sesuatu ga di tas mama, sesuatu buat Dira"
yang kadang, dilanjutin nangis kalo ga ada sesuatu buat dira. Apapun itu.
Terus dira merajuk, minta dibeliin mainan. -biasanya aku tolak. tapi kadang aku turutin juga-
Dan kalo aku pas bawain oleh-oleh, Dira pasti wajahnya berbinar-binar
"ini sesuatu buat Dira ma? Waaa... Dira senaaang sekali" Sambil pelukin oleh-olehnya, terus dibawa ke kamar.

Senengnya, pelukan Dira selalu jadi obat semua lelah.

Gak jarang, disambut  teriakan Dira di jendela "Mama pulang-mama pulang!"
Tapi kadang disambut dengkuran Dira yang bobo manis -yang ini jarang banget-

Semalem, Dira pake acara ngumpet. Mau kagetin mamanya. Aku pulang, dilongokin ke kamar, ga ada. Diliat ke kamar eyangnya juga ga ada. Ga taunya dia ngumpet di balik pintu kamar eyang "haaaaaa" katanya sambil ngagetin aku yang berdiri di samping pintu. Ada-ada saja Nadira.

Aku biasanya ga ngapa2in dulu sepulang kerja. Abis naro tas, jaket, melukin dira, ciumin dira, pasti lanjut mandi. Kalo dira lagi anteng, aku bisa mandi dengan tenang. kalo dira lagi kolokan, aku mandi sambil denger tangisannya di depan pintu kamar mandi. Kalo rewel banget, aku mandi ditemenin dira. Hmmm..

Shalat juga gitu, shalat magrib itu seringkali ga khusyuk. Ada dira yang masuk2 ke mukena. Ada dira yang naik-naik ke punggung, ada dira yang narikin mukena sampe aku mo kejengkang, ada dira yang kadang nangis tereak-tereak ga sabar. Ga selalu si, seringkali Dira juga duduk manis sambil nungguin mamanya selesai shalat. Tergantung mood..

Selalu, tiap pulang kerja, hp dikudeta. Jadi kalo lambat bales sms, telat respon wassap, maklumin aja ya. Itu berarti hp di tangan non Nadira. Dipake ngegame, liat-liat foto, video, ato iseng wassapin papanya.

Makan malem juga ga kalah seru. Kadang dira ga bolehin aku makan. Kadang aku males makan dipaksa Dira supaya makan. Kadang asyik makan, digangguin Dira. Seru aja.

Tapi, yang paling seru, kalo aku udah selese mandi, selese shalat, selese makan. Itu artinya, its play timeeee.. Bermain bersama Nadira.

Bisa main apa aja kita.
- main masak-masakan
- main peran
- main bulu tangkis
- main tak umpet
- main lilin (plastisin)
- bongkar sepeti mainan
- mewarnai
- nyanyi-nyanyi
- joget-joget
- baca buku
Bisa apa aja. Tergantung dira.

Tadi malem, kita pura-pura berkebun -di dalam kamar pastinya-. Aku sama dira pura-pura nyangkul, terus nanam bibit wortel "kayak itu lo ma, kayak beruangnya masha. Kan dia nanem wortel" kata dira sambil madetin tanah yang udah dikasi pupuk dan ditanami bibit wortel -aslinya si cuma nepuk-nepuk keramik-. Dan, gak lupa disiram. Biar tumbuh subuur.
Sambil nyiram taneman, aku nyanyi lagu Maissy yang judulnya kebunku.

"hai kawan dengar dengarlah ceritaku
Kupunya kebun yang indah
Kebun yang tumbuh di halaman rumahku
Kupelihara stiap waktu
Kuambil penyiram kebun dan bungaku
Kusiram semua kebunku
Merah putih kuning ungu
Indahnya kebunku
Kusayang-sayang kebunku
kusayang-sayang bungaku
Merah putih kuning ungu dan lainnya"

Aku nyanyi, dira ngikutin sambil joget-joget.

Ffiiuuuh. Capek juga berkebun. Dira gak lupa ngajak mama cuci tangan pake sabun abis berkebun. Tangannya kotor ma, kata Dira. Kita cuci tangan di sudut ruangan, deket lemari.baju dira. Air dan sabunnya, ada di hayalan kita tentunya.
Jam 7 malem. Dira langsung heboh nyuruh mamanya ganti channel dari B-channel ke Net.
"Tante Sarah ma, Tante Sarah ma.." Katanya. Diranya si ga nonton. Masih asyik ngajak mamanya main ini itu.
"ma, ayo kita belanja bibit tanaman" kata dira sambil bawa keranjang mainan. Ternyata acara berkebun kami belum selesai.
setelah nanem mawar, melati, sama bunga matahari, aku dan Dira mandi. Keringetan abis berkebun.

Tiba-tiba.
"ma, ma, ma. Mama jadi tante Sarah. Dira jadi yang dateng ke tante Sarah" waah.. Main peran nih. Dira mau jadi bintang tamu.
Akhirnya, aku sama dira ngobrol ala-ala talkshow. Di akhir acara, Dira bisik-bisik.
"ma, Dira mau nyanyi" katanya malu-malu.
"mari kita saksikan sama-sama pemirsa, Bintang tamu kita akan perform" lalu aku tepuk tangan heboh. Dira berdiri di tempat tidur. Nyanyi kasih ibu, kepalan tangannya jadi micnya.
Waaah.. Dira hebat.

Nah, sebelum bobo, aku suruh dira pipis dulu. Tapi, biarpun gitu masih aja Dira sering ngompol malemnya.
terus, sebelum tidur aku jg sering nyanyi2 sama dira. Lagunya sheila on7 sama tasya yang jangan takut akan gelap
"berdoalah sebelum kita tidur
Jangan lupa cuci kaki tanganmu
Jangan lupa doakan mama papa kita"

Terus dira nanya.
"kok di lagunya ga ada pipis dulu sebelum tidur ma? Kenapa ma?" hehehe.

Dialog pagi


Kalo lagi ga rewel, Dira di pagi hari bisa maniis sekali.
"mama pake baju mana ya nak?"
"yang ini aja ma, bagus warnanya"

Ato..
"bagus ga baju mama nak?"
"mmmm..." sambil mikir "kayaknya si bagus ma"

Kadang
"kalo pake baju ini gimana nak?"
"ga bagus. Jelek ma"

Tapi, kalo lagi rewel. Jadinya drama sekali
"mama jangan kerja... Mama di sini aja temenin dira. Dira mau sekolahnya dianterin mama. Dira maunya sama mama aja. Dira seneng sama mama terus"
Dibarengin tangis, bikin mamanya beraat buat berangkat kerja. Dipelukin kenceng, ga mau lepas.

Tapi pagi ini, Dira bangun ceria sekali
"mama, Dira bangun jam segini. Gapapa kan? Mama ga kesiangan kan?"
"pinter anak mama, ga dibangunin udah bangun sendiri. Mama belom kesiangan kok"
"ini masih pagi ya ma?"
"iya sayang"
"mama pake jilbab ini keramean ga?" aku matut2 di depan kaca, pake jilbab bunga2
"kayaknya si iya ma, pake warna lain aja"
"jilbabnya apa roknya?"
"ya jilbabnya dong mama"
Yang ini gimana?" aku ngasi unjuk jilbab polos warna abu2.
"nah, itu bagus ma"

Hihihi, lucunya nadira. Kalo lagi ceria, matanya berbinar-binar... Ini juga bikin berat ngantor. Seharian bakal kangeeen terus sama tingkah lucunya.

mama.. aku di PHPin


Jadi tahu gimana rasanya di"PHP"in. Nyesek sodara2.
Seminggu ini rasanya kayak dilambungin ke awan. Yes, do'aku terkabul. Aku dapet temen pelaksana baru.

Senin minggu lalu aku senyum-senyum sendiri karena Nota Dinas -yang bahkan belom ditandatangani-, nama temanku tercetak di sana. Unit kerja yang sama denganku.  Terimakasih.

Seminggu kemaren rasanya kerjaanku ringan sekali. Ada yang ngerjain setengah tumpukan di mejaku. Ada yang nemenin makan siang -ah, mewah sekali rasanya bisa makan siang di kantin, dan ga dikejar waktu-.

Seminggu kemarin, berkat Nota Dinas itu, aku ga perlu lari lari-lari dari ujung ruangan satu ke ujung ruangan lainnya. Cukup mampir ke satu meja, lalu voilaaa.. pekerjaan selesai sudah.

Seminggu kemarin. Ah, ya. Seminggu kemarin saja.

Kemarin, nah tepat kemarin. Pas orang-orang ngerayain hari Kartini. Saat itu aku diberi tahu, kalau Nota Dinas itu sebentar lagi tidak berlaku. Akan digantikan sebuah surat keputusan, tinggal tanda tangan. Ada nama temenku di sana. Tapi bukan di unit kerjaku. Unit kerjaku bahkan gak disebut sama sekali.

Lalu hari ini. Ya, SK yang sudah ada tandatangannya mampir ke mejaku.

Betul sekali kawan, seminggu ini aku cuma di PHPin.

Tapi, ya sudahlah...

Aku si cuma pelaksana.. mo tereak kayak apa siapa yang mo denger?

Princess Nadira



Orang-orang pemilu, papanya lembur, eyang ke Malang, Akung di Rumah, Dira sama mama jalan-jalan dong..

Di Royal, Dira tau-taununjuk2 baju pesta
"Ma, itu ada baju princess, Dira mau!" katanya bersemangat pas liat baju princess. Ternyata, itu persewaan baju pesta. Tapi ada tempat fotonya juga.

Akhirnya, Nadira pilih kostum Snow White. Ga pake merajuk-rajuk. Walopun antri, dira mengantri dengan penuh senyuman. Walopun ga sabar pengen segera pake baju princessnya.






Mbak-mbak yang ngarahin gaya sampe heran. "Umur berapa mbak?" tanyanya. Aku jawab 3,5 tahun. terus lanjutnya "Pinter ya, diarahin mau. Biasanya umur segini suka susah" Hehehe.. emang ini cita-citanya kok mbak. Jadi Princess.





Senyumnya, gayanya.. kayak anak gede aja. Padahal masih balita.. hehehehe
Nadira, Nadira...





"Ma, ma, nanti kalo ke sini lagi Dira mau pake ini, ini, ini, ini , sama ini" Katanya sambil nunjuk semua kostum yang ada di gambar. Waah, terobsesi jadi princess ni Nadira.....









Puisi-Puisi Abdurrahman Faiz...


Kayaknya dulu Teh Penni pernah beli buku kumpulan puisi Abdurrahman Faiz. Judulnya Kumpulan-kumpulan Puisi dari Faiz untuk dunia.

Aku udah baca, tapi ga tau sekarang buku itu di mana. ini hasil gugling.. aku copas sini aja ya... Hebatnya, Puisi-puisi ini dibuat waktu dia masih 8 tahun. MasyaAllah.. hebat..



Oleh Abdurahman Faiz

HATTA

Engkau adalah kenangan
yang tumbuh dalam kepala dan jiwaku
Suatu malam kau datang dalam mimpiku
katamu:

jangan lelah menebar kebajikan
jadikan kesederhaan
sebagai teman paling setia

Aku anak kecil
berjanji menepati
jadi akan kusurati lagi
presiden kita
hari ini

(17 Agustus 2003)

PUISI BUNDA

bunda hanya sedikit mengarang puisi untukku
tapi semakin lama kuamati

senyuman bunda adalah puisi
tatapan bunda adalah puisi
teguran bunda adalah puisi

belaian dan doanya adalah puisi cinta
yang disampaikannya padaku
tak putus putus

tak putus putus
bahkan bila kutidur

(Mei 2003)

SITI DAN UDIN DI JALAN

Siti dan Udin namanya
sejak pagi belum makan
minum cuma seadanya
dengan membawa kecrekan
mengitari jalan-jalan ibu kota

Siti punya ayah
seorang tukang becak
ibunya tukang cuci
berbadan ringkih

Udin tak tahu di mana ayahnya
ditinggal sejak bayi
ibunya hanya pemulung
memunguti kardus dan plastik bekas

Mereka bangun rumah
dari triplek dan kardus tebal
di tepi kali ciliwung
tapi sering kena gusur

Bila malam tiba
mereka tidur di kolong jembatan
ditemani nyanyian nyamuk
dan suara bentakan preman

Siti dan Udin namanya
muka mereka penuh debu
dengan baju rombengan
menyanyi di tengah kebisingan

pagi sampai malam
tersenyum dalam peluh
menyapa om dan tante
mengharap receh seadanya

Beribu Siti dan Udin
berkeliaran di jalan-jalan
dengan suara serak
dan napas sesak oleh polusi

kalau hari ini bisa makan
sudah alhamdulillah
tapi tetap berdoa
agar bisa sekolah
dan punya rumah berjendela

(Februari 2003)

HARRY POTTER

Sudahkah kau temukan
ramuan paling rahasia itu
agar seluruh orang di dunia
bisa saling cinta?

(Oktober 2002)

AYAH BUNDAKU

Bunda
engkau adalah
rembulan yang menari
dalam dadaku

Ayah
engkau adalah
matahari yang menghangatkan
hatiku

Ayah Bunda
kucintai kau berdua
seperti aku mencintai surga
Semoga Allah mencium ayah bunda
dalam tamanNya terindah nanti

(Januari 2002)

MENARUH

Aku menaruh semua mainan
dan teman di sisiku

Aku menaruh bunda di hatiku
dekat sekali
dengan tempat kebaikan

Tapi
Aku tak bisa menaruh Allah

Ia menaruhku di bumi
bersama bunda dan semua

Ia ada dalam tiap napas
dan penglihatanku

Allah, hari ini kumohon
taruhlah para anak jalanan,
teman-teman kecilku yang miskin
dan menderita
dalam belaianMu

dan buatlah ayah bunda
menjadi kaya
dan menaruh mereka
di rumah kami

Amin.

(Juli 2001)

JALAN BUNDA

bunda

engkaulah yang menuntunku
ke jalan kupu-kupu

(September 2003)

SURAT BUAT IBU NEGARA

Kepada Yang Terhormat

Presiden Republik Indonesia
Megawati
Di Istana

Assalaamualaikum.

Ibu Mega, apa kabar?
Aku harap ibu baik-baik seperti aku saat ini.

Ibu, di kelas badanku paling tinggi.
Cita-citaku juga tinggi.

Aku mau jadi presiden.
Tapi baik.
Presiden yang pintar,
bisa buat komputer sendiri.

Yang tegas sekali.
Bisa bicara 10 bahasa.
Presiden yang dicintai orang-orang.
Kalau meninggal masuk surga.

Ibu sayang,

Bunda pernah cerita
tentang Umar sahabat Nabi Muhammad.
Dia itu pemimpin.

Umar suka jalan-jalan
ke tempat yang banyak orang miskinnya.

Tapi orang-orang tidak tahu kalau itu Umar.
Soalnya Umar menyamar.
Umar juga tidak bawa pengawal.

Umar jadi tahu
kalau ada orang yang kesusahan di negerinya
Dia bisa cepat menolong.

Kalau jadi presiden
aku juga mau seperti Umar.

Tapi masih lama sekali.
Harus sudah tua dan kalau dipilih orang.

Jadi aku mengirim surat ini
Mau mengajak ibu menyamar.

Malam-malam kita bisa pergi
ke tempat yang banyak orang miskinnya.

Pakai baju robek dan jelek.
Muka dibuat kotor.

Kita dengar kesusahan rakyat.
Terus kita tolong.

Tapi ibu jangan bawa pengawal.
Jangan bilang-bilang.

Kita tidak usah pergi jauh-jauh.
Di dekat rumahku juga banyak anak jalanan.

Mereka mengamen mengemis.
Tidak ada bapak ibunya.

Terus banyak orang jahat
minta duit dari anak-anak kecil.

Kasihan.

Ibu Presiden,
kalau mau, ibu balas surat aku ya.

Jangan ketahuan pengawal
nanti ibu tidak boleh pergi.

Aku yang jaga
supaya ibu tidak diganggu orang.

Ibu jangan takut.
Presiden kan punya baju tidak mempan peluru.

Ada kan seperti di filem?
Pakai saja.

Ibu juga bisa kurus
kalau jalan kaki terus.

Tapi tidak apa.
Sehat.

Jadi ibu bisa kenal orang-orang miskin
di negara Indonesia.

Bisa tahu sendiri
tidak usah tunggu laporan

karena sering ada korupsi.

Sudah dulu ya.
Ibu jangan marah ya.

Kalau tidak senang
aku jangan dipenjara ya.

Terimakasih.

Dari

Abdurahman Faiz

Kelas II SDN 02 Cipayung Jakarta Timur

PENGUNGSI DI NEGERI SENDIRI

Tak ada lagi yang menari
di antara tenda-tenda kumuh di sini
hanya derita yang melekat di mata

dan hati kami

Tidak satu nyanyian pun

pernah kami dendangkan lagi

hanya lagu-lagu airmata

di antara lapar, dahaga

pada pergantian musim

Sampaikah padamu, saudaraku?

(Oktober 2003)

BUNDA CINTAKU

Bunda

kau selalu ada di sisiku

kau selalu di hatiku

senyummu rembulan

baktimu seperti matahari

yang setia menyinari

dan cintamu adalah udara

yang kuhirup setiap hari

meski di dalam sedih

walau dalam susah

langkahmu pasti

jadikan aku insan berarti

terimakasih bunda cintaku

(November 2002)

TUJUH LUKA DI HARI ULANGTAHUNKU

Sehari sebelum ulangtahunku

aku terjatuh di selokan besar

ada tujuh luka membekas, berdarah

aku mencoba tertawa, malah meringis

Sehari sebelum ulangtahunku

negeriku masih juga begitu

lebih dari tujuh luka membekas

kemiskinan, kejahatan,

korupsi di mana-mana,

pengangguran, pengungsi

jadi pemandangan

yang meletihkan mata

menyakitkan hati

Tapi ada yang seperti lucu di negeriku

orang yang ketahuan berbuat jahat

tidak selalu dihukum

namun orang baik bisa dipenjara

Pada ulangtahunku yang kedelapan

aku berdiri di sini dengan tujuh luka

sambil membayangkan Indonesia Raya

dan selokan besar itu

Tiba-tiba aku ingin menangis

(15 November 2003)


YANTO DAN MAZDA

Yanto dan Mazda, tidurlah

malam telah larut

Frodo dan Sam sedang berjuang

memusnahkan Sauron

tidakkah sebaiknya kita

cium kening bunda

dan selekasnya masuk

lewat pintu-pintu mimpi

untuk membantu mereka?

(Februari, 2003)


SIAPA MAU JADI PRESIDEN?

menjadi presiden itu

berarti melayani

dengan segenap hati

rakyat yang meminta suka

dan menyerahkan jutaan

keranjang dukanya padamu

(November, 2003)


DARI SEORANG ANAK IRAK DALAM MIMPIKU, UNTUK BUSH

Mengapa kau biarkan anak-anak meneguk derita

peluru-peluru itu bicara pada tubuh kami

dengan bahasa yang paling perih

Irak, Afghanistan, Palestina

dan entah negeri mana lagi

meratap-ratap

Mengapa kau koyak tubuh kami?

apa yang kau cari?

apa salah kami?

kami hanya bocah

yang selalu gemetar mendengar

keributan dan ledakan

mengapa kau perangi bapak ibu kami?

Kini

kami tak pernah lagi melihat pelangi

hanya api di matamu

dan sejarah yang perih

tapi kami sudah tak bisa lagi menangis

Kami berdarah

Kami mati

(Oktober 2003)


PENULIS

Ayahku wartawan

bundaku sastrawan

dan akulah dia

yang susah payah

mengumpulkan semua cinta

semua duka

menjadikannya untaian kata

yang kualamatkan pada dunia

mungkin menjadi kebaikan

yang bisa dibaca siapa saja

dan sedikit uang

untuk kusedekahkan

pada fakir miskin

(Agustus 2003)


MUHAMMAD RINDUKU

Kalau kau mencintai Muhammad

ikutilah dia

sepenuh hati

apa yang dikatakan

apa yang dilakukan

ikuti semua

jangan kau tawar lagi

sebab ialah lelaki utama itu

memang jalan yang ditempuhnya

sungguh susah

hingga dengannya terbelah bulan

tapi kalau kau mencintai Rasul

ikutilah dia

sepenuh rindumu

dan akan sampailah kau padaNya

(April 2003)


KEPADA KORUPTOR

Gantilah makanan bapak

dengan nasi putih, sayur dan daging

jangan makan uang kami

lihatlah airmata para bocah

yang menderas di tiap lampu merah jalan-jalan Jakarta

dengarlah jerit lapar mereka di pengungsian

juga doa kanak-kanak yang ingin sekali sekolah

Telah bapak saksikan

orang-orang miskin memenuhi seluruh negeri

tidakkah menggetarkan bapak?

Tolong, Pak

gantilah makanan bapak seperti manusia

jangan makan uang kami

(Oktober 2003)


DOAKU HARI INI

Tuhanku

berikanlah waktumu padaku

untuk tumbuh di jalan cinta

dan menyemainya

di sepanjang jalan ayah bundaku

di sepanjang jalan Indonesiaku

di sepanjang jalan menujuMu

Amin

(Juli, 2003)


BUNDA KE AMERIKA

Sepucuk surat undangan sampai pagi ini di rumah kami

untuk bundaku tercinta

dari universitas di Amerika

aku tahu bundaku pintar

juga amat berbudaya

tak heran bila ia diundang bicara

sampai ke negeri adidaya

ia adalah muslimah ramah

dengan jilbab tak pernah lepas dari kepala

sehari-hari berbicara benar

dan tak henti membela yang lemah

dari berita yang kubaca

Amerika penuh rekayasa

khawatir pun melanda

bila jilbab dijadikan masalah

Bagaimana bila bunda

tiba-tiba dianggap anggota alqaidah?

bukankah Presiden Amerika

menuduh dengan mudah

siapa saja yang tak dia suka?

Maka aku minta kepada Allah

agar bunda dilindungi senantiasa

bunda tersenyum dan memelukku

ia teguh pergi dengan jilbab di kepala

katanya: hanya Allah maha penjaga

(September 2003)


PUISI BUNDA 2

Engkau adalah puisi abadiku

yang tak mungkin kutemukan dalam buku

(November 2003)

Ayah

I
Sedalam laut, seluas langit
cinta selalu tak bisa diukur
begitulah ayah mengurai waktu
meneteskan keringat dan rindunya
untukku

II
Ayah pergi sangat pagi
kadang sampai pagi lagi
tapi saat pulang
ia tak lupa menjinjing pelangi
lalu dengan sabar
menguraikan warnanya
satu per satu padaku
dengan mata berbinar

III
Waktu memang tak akrab
denganku dan ayah
tapi di dalam buku gambarku
tak pernah ada duka atau badai
hanya sederet sketsa
tentang aku, ayah, dan tawa
yang selalu bersama

Penyair

Penyair memahat kata-kata
untuk orang-orang dewasa
dan menaburkan kata-kata
pada kanak-kanak sepertiku

Aku berloncatan menangkap huruf
sebagai isyarat
dan bait sebagai makna
kesetiaan yang kadang tak kumengerti

Aku memahat kata-kata
di bilik pembaca dewasa
mereka bertanya-tanya
yang mana titipan dewa

Aku menaburkan kata-kata
di kepala kanak-kanak
sebagai hujan, sebagai pasir
yang mereka tangkap sambil bermain