Dulu, setiap kali harus bertemu gayung di kamar mandi, aku tidak serta merta memakainya untuk mengguyurkan air ke sekujur tubuh. tidaak.. cara kerja kami tidak seperti itu.. aku.. pertama-tama.. berdialog dengannya
ah, entah dialog apa namanya.. gayungku tak pernah menyahut, selain memantulkan gema suaraku.. aku bercerita padanya.. tentang hariku.. tentang harapanku.. dan terkadang..berkeluh kesah
tapi itu dulu, saat ritual mandi bisa aku nikmati selama mungkin.tanpa menghawatirkan gedoran di pintu
kami, sering melewatkan waktu bersama di subuh hari.. saat udara sukabumi pagi menusuk-nusuk.. karena itu.. aku tidak langsung menguyur tubuhku dengan air sedingin es yang membekukan .. aku bercengkrama dengan gayungku terlebih dahulu
nanti, saat tanpa terasa matahari sudah tinggi, dan suara ibu dari dapur tak kalah tinggi memanggil namaku.. baru aku akan buru-buru menciduk air membasuh tubuhku.. sekejap.. tak berlama-lama. itupun sudah cukup membuat badan menggigil dan gigi bergemeletuk..
cukup 1 kali sehari, kami menghabiskan waktu.. di kala subuh.. itupun senin sampai sabtu.. hari minggu, aku biasanya mengunjungi kawanku yang lain.. selimutku... udara dingin,, air yang dingin.. membuatku hanya ingin sembunyi di balik selimut..
mandi
28 Des 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar