aku alpa..


mengapa hari terasa berlalu begitu saja.
serasa hidup hanya sebatas melewati pagi yang tergelincir
digantikan siang sementara, lalu dijemput senja
untuk kemudian malam menjelang
lalu pagi lagi yang tergelincir
kemudian digantikan siang sementara, untuk dijemput senja
lalu malam menjelang
berputar-putar pasti
sepasti janji Tuhan akan mentari
sampai waktu terompet Tuhan itu ditiup malaikatNya yang patuh
sementara debu saja tak alpa berdzikir
dalam setiap waktu yang berlalu
tetapi aku
malah tak henti mengeluh
sambil sesekali menyalahkan waktu
bukannya basahi bibir dengan dzikir
dan sibukkan kalbu dengan syukur
aku
lupa
untuk apa aku dicipta
sedang pagi jatahku
sudah berkurang satu hari ini

0 komentar: