mauku..


aku ingin begini
aku ingin begitu
ingin ini ingin itu
banyak sekali

banyak sekali mauku persis seperti nobita

sekali waktu, ingin menjadi peri. iya. lengkap dengan tongkat ajaib. bisa menyihir. kalau ingin sesuatu, tinggal goyangkan saja tongkatku dan *cring.. yang aku mau muncul di hadapan.

aku pernah mau jadi penyiar radio. kadang dengan narsisnya aku merasa mampu. karena suaraku merdu. iya gitu? kataku si gitu. kata kupingku. entah kalo kata kamu.

ilmuwan pastinya. yap, ini dia yang aku dulu cita-citakan. membayangkan hari-hariku dikelilingi buret, tabung percobaan, laboratorium, pipet, dan semua hal yang mencerminkan ilmuwan. -belakangan aku tau, ilmuwan ga melulu berkutat di laboratorium-

jadi guru.. kayak mamah, kayak bapak. pernah si jadi guru, guru ngaji dulu. guru TPA, dulu. guru bimbel STAN, dulu. guru.. seharusnya sekarang aku ajdi guru untuk anakku bukan? jadi, ini seharusnya sudah tercapai, kan?

penjelajah juga seru... berpetualang di hutan, di gunung-guning tinggi, ke kota-kota asing, ke negara-negara baru. ke mana saja keliling dunia. ke luar angkasa bahkan. yang pasti aku ingin jadi penjelajah. sayangnya, pencapaianku hanya sampai jadi penonton dora the explorer. kalah aku sama anak kecil bantet berponi itu.

penulis dong. baru bisa nulis blog. itu juga prestasi. biasanya cuma nulis pake jari. nulis isi hati di mana saja. sayangnya, menulis pake jari itu ga berbekas. ga berjejak. ga bisa dibaca lagi. ga bisa diedit. ga bisa dibagi.

dokter. seperti cita-cita kebanyakan anak indonesia. tapi ternyata kuliah kedokteran mahal. kata bapak, daripada ga kebayar. mending ga usah jadi dokter

jadi mahasiswa. sempet sebulan kuliah di PTN. eh, cuma terdaftar aja. ga sempet kuliah. bororaah kuliah, ospek aja mangkir.

penyanyi?? oaalaah.. sempet lo kefikiran. tapi nyadar diri ini suara cuma level kamar mandi.

jadi putri. terus berdiri di balkon. terus dateng pangeran berkuda putih. terus jatuh hati. terus life happily ever after.

sayangnya, aku ga bisa bernyanyi seperti nobita

semua semua semua dapat dikabulkan
dapat dikabulkan dengan kantong ajaib

tapi. dari semua inginku dulu. tak pernah sekalipun aku ingin menjadi aku.

dengan segala pencapaianku yang segini-segini saja. selalu saja aku tidak puas menjadi diriku. kadang aku menyesali yang dulu-dulu. kalo seandainya dulu begini, pasti sekarang begitu.

tapi, aku masih punya masa depan bukan? walau seperti kataku, masih titik titik. tapi toh aku masih punya tangan untuk menulisi titik-titik itu. yang penting ada keinginan untuk mengisinya, dan mewujudkannya.

apa mauku sekarang?
kali ini aku mau jadi aku.
seorang ibu. harus jadi ibu yang baik.
seorang istri. harus jadi istri yang baik.
seorang anak. harus jadi anak yang baik.
seorang menantu. harus jadi menantu yang baik.
seorang pegawai. harus jadi pegawai yang baik.

bukankah dari dulu, aku selalu berusaha menjadi yang terbaik??
iya, selalu.
walau kadang, bahkan seringkali. ada banyak yang lebih baik di sekitarku
tapi toh aku selalu berusaha.
selalu berusaha menjadi yang terbaik.

sekarang aku menyesal. kenapa dari dulu, aku tak mau menikmati menjadi aku?

0 komentar: